Senin, 10 Januari 2011

gastro III

disusun oleh 
lely simaremare
rahayu novalita

HEPAR
          Hepar atau hati terdiri atas tiga lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu,yakni duktus hepatikus. Sari-sarimakanan yang diserap oleh usus halus akan melewati hati terlebi dahulu. Pada hati, terdapat kantung empedu (vesika falea) yang mempunyai saluran yang dinamakan duktus sistikus. Duktus hepatikus dan duktus sistikus bermuara padasaluran besar yang dinamakan duktus koleodosus.
            Fungsi hati yang lain , yakni mkenghancurkan eritrosit yang sudah rusak, menyimpan glikogen menjadi cadangan makanan, dan pada embrio membentuk eritrosit.
            Pengeluaran cairan empedu dipengaruhi oleh kolesitokinin , aktifitas pembentukan cairan empedu dalam hati di rangsang oleh hormone hepatokinin

Sumber: The visual diktionari of human anatomy, 1996
Empedu
Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan karena mengandung pigmen bilirubin, biliverdin, dan urobilin, yang disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Pada beberapa spesies, empedu disimpan di kantung empedu dan dilepaskan ke usus dua belas jari untuk membantu proses pencernaan.
Fungsi empedu adalah menyederhanakan molekul lemak atau mengemulsikan lemak, bertindak sebagai penyedia larutan penyangga (buffer), membantu penyerapan vitamin K, dan member warna pada feses (tinja).
Pengeluaran cairan empedu dipengaruhi oleh kolesitokinin , aktifitas pembentukan cairan empedu dalam hati di rangsang oleh hormone hepatokinin


PANKREAS
            Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki fungsi utama yakni untuk menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin dan glukagon. Panckreas juga mengsekresikan hormon amilin, somatostatin, dan polipeptida pankreas.
Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat endokrin karena dari pulau langerans di hasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang akan dimasukan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim pencernaan. Keluarnya enzim dari pancreas karena dipengaruhi oleh hormon pancreas.



            Pankreasmenghasilkan enzim pencernaan sebagai berikut :
A.Tripsinogen, diaktifkan oleh enzyme ent5eroksinasi menjadi tripsin. Senyawa protein diubah oleh tripsin menjadi dipeptida.
B. Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi membantu tripsin.
C. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino.
D. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol


E. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltose.
F. Nuklease, barfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
G.NaHCO3 atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3- berfungsi menetralkan suasana asam yang berasal dari lambung.
Pankreas terdiri dari :
a.Kepala pankreas
Merupakan bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya.
b. Badan pankreas
Merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama.
c. Ekor pankreas
Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya menyentuh limpa. Pada pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil sekresi pankreas ke dalam duodenum :
Ductus Wirsung, yang bersatu dengan duktus choledukus, kemudian masuk ke dalam duodenum melalui sphincter oddi. Ductus Sartorini, yang lebih kecil langsung masuk ke dalam duodenum di sebelah atas sphincter oddi. Saluran ini memberi petunjuk dari pankreas dan mengosongkan duodenum sekitar 2,5 cm di atas ampulla hepatopankreatik.
Ada dua jaringan utama yang menyusun pankreas :
·         Asini berfungsi untuk mensekresi getah pecernaan dalam duodenum.
·         Pulau Langerhans




Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah :
  • Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucagon, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
  • Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.
·         Pulau Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76×175 mm dan berdiameter 20 sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun lebih banyak ditemukan di ekor daripada kepala dan badan pankreas. Pulau-pulau ini menyusun 1-2% berat pankreas. Pada manusia terdapat 1-2 juta pulau. Masing-masing memiliki pasokan darah yang besar; dan darah dari pulau Langerhans, seperti darah dari saluran cerna tetapi tidak seperti darah dari organ endokrin lain, mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya. Pada manusia paling sedikit terdapat empat jenis sel : sel A (alfa), B (beta), D (delta), dan F. Sel A mensekresikan glukagon, sel B mensekresikan insulin, sel D mensekresikan somastostatin, dan sel F mensekresikan polipeptida pankreas. Sel B yang merupakan sel terbanyak dan membentuk 60-70% sel dalam pulau, umumnya terletak di bagian tengah pulau. Sel-sel ini cenderung dikelilingi oleh sel A yang membentuk 20% dari sel total, serta sel D dan F yang lebih jarang ditemukan. Pulau-pulau yang kaya akan sel A secara embriologis berasal dari tonjolan pankreas dorsal, dan pulau yang kaya akan sel F berasal dari tonjolan pankreas ventral. Kedua tonjolan ini berasal dari tempat yang berbeda di duodenum.
·         Granula sel B adalah paket-paket insulin dalam sitoplasma sel. Di dalam sel B molekul insulin membentuk polimer dan juga berikatan dengan seng. Perbedaan dalam bentuk paket mungkin disebabkan perbedaan ukuran agregat seng atau polimer insulin.

Granula A yang mengandung glukagon berbentuk relatif seragam dari spesies ke spesies. Sel D juga mengandung banyak granula yang relatif homogen.
·         Sel beta yang ada di pulau langerhans memproduksi hormon insulin yang berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dan secara fisiologi memiliki peranan yang berlawanan dengan glukosa. Insulin menurunkan kadar gula darah dengan beberapa cara. Insulin mempercepat transportasi glukosa dari darah ke dalam sel, khususnya serabut otot rangka glukosa masuk ke dalam sel tergantung dari keberadaan reseptor insulin yang ada di permukaan sel target. Insulin juga mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen, menurunkan glycogenolysis dan gluconeogenesis, menstimulasi perubahan glukosa atau zat gizi lainnya ke dalam asam lemak (lipogenesis), dan membantu menstimulasi sintesis protein.
·         Pengaturan sekresi insulin seperti sekresi glukagon yaitu langsung ditentukan oleh kadar gula dalam darah dan berdasarkan dari mekanisme umpan balik (feed back negative system). Bagaimana pun hormon lainnya secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi produksi insulin. Sebagai contoh hormon pertumbuhan manusia (HGH) meningkatkan kadar glukosa darah dan meningkatnya kadar glukosa mengerakkan (menyebabkan) sekresi insulin. Hormon adrenocorticotropi (ACTH) yang distimulasi oleh sekresi glukocortikoid menghasilkan hyperglikemia dan secara tidak langsung juga menstimulasi pelepasan insulin. Peningkatan kadar asam amino dalam darah menstimulasi pelepasan insulin. Hormon-hormon pencernaan seperti stomatch dan interstinal gastrin, sekretin, cholecystokinin (CCK) dan Gastric Inhibitory Peptide (GIP) juga menstimulasi sekresi insulin, GHIH (Somatostatin) menghalangi sekresi insulin.




Pankreas sebagai Pengatur Kadar Gula Darah

Kalenjar pankreas terletak pada bagian belakang lambung dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu acapkali disebut pulau-pulau Langerhans. Dinamakan Langerhans atas penemunya, Paul Langerhans pada tahun 1869. Setiap pulau berisikan sel beta yang berfungsi mengeluarkan hormon insulin dan amilin. Dimana hormon insulin memegang peran penting dalam mengatur kadar glukosa darah.
Tiap pankreas mengandung lebih kurang 100.000 pulau Langerhans dan tiap pulau berisi 100 sel beta. Disamping sel beta ada juga sel alfa yang memproduksi glukagon yang bekerja sebaliknya dari insulin yaitu meningkatkan kadar glukosa darah. Juga ada sel delta yang mengeluarkan somatostatin dan sel PP yang mengsekresi hormon polipeptida pankreas.



Insulin Mengatur Gula Darah

struktur kovalen insulin manusia
Insulin tidak hanya terdapat pada manusia, namun juga dapat ditemui pada sapi dan babi. Adanya sejumlah besar insulin pada binatang tersebut untuk diteliti, telah memberikan pengaruh yang sama dramatiknya dalam bidang riset biomedik. Insulin merupakan protein pertama yang terbukti mempunyai kerja hormonal, protein pertama yang dihablurkan (Abel, 1926), protein pertama yang dirangkaikan (Sanger et al, 1955), protein pertama yang disintesis dengan teknik kimia (Du et al, Zahn, Katsoyanis;ca 1964), protein pertama yang ternyata dapat disintesis dalam bentuk molekul prekursor yang besar (Steiner et al, 1967), dan protein pertama yang dibuat untuk pemakaian komersial dengan teknologi DNA rekombinan. Walaupun daftar “pertama” tersebut sangat mengesankan, namun pengetahuan mengenai cara kerja insulin pada tingkat molekular jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan hormon lainnya pada tingkat tersebut.
Sintesis Insulin
  1. Insulin disintesis oleh sel-sel beta, terutama ditranslasikan ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma (mirip sintesis protein) dan menghasilkan praprohormon insulin dengan berat molekul sekitar 11.500.

  1. Kemudian praprohormon diarahkan oleh rangkaian “pemandu” yang bersifat hidrofibik dan mengandung 23 asam amino ke dalam sisterna retikulum endoplasma.
  2. Di retikulum endoplasma, praprohormon ini dirubah menjadi proinsulin dengan berat molekul kira-kira 9000 dan dikeluarkan dari retikulum endoplasma.
  3. Molekul proinsulin diangkut ke aparatus golgi, di sini proteolisis serta pengemasan ke dalam granul sekretorik dimulai.
  4. Di aparatus golgi, proinsulin yang semua tersusun oleh rantai B—peptida (C) penghubung—rantai A, akan dipisahkan oleh enzim mirip tripsin dan enzim mirip karboksipeptidase.
  5. Pemisahan itu akan menghasilkan insulin heterodimer (AB) dan C peptida. Peptida-C dengan jumlah ekuimolar tetap terdapat dalam granul, tetapi tidak mempunyai aktivitas biologik yang diketahui.
Sekresi Insulin


Kerja Insulin



Sekresi insulin merupakan proses yang memerlukan energi dengan melibatkan sistem mikrotubulus-mikrofilamen dalam sel B pada pulau Lengerhans. Sejumlah intermediet turut membantu pelepasan insulin.
  • Glukosa: apabila kadar glukosa darah melewati ambang batas normal—yaitu 80-100 mg/dL–maka insulin akan dikeluarkan dan akan mencapai kerja maksimal pada kadar glukosa 300-500 mg/dL.
  • Faktor Hormonal: ada beberapa hormon yang meningkatkan insulin dalam darah, yaitu epinefrin (meningkatkan cAMP intrasel), kortisol, laktogen plesenta, esterogen dan progestatin.
  • Prefarat Farmakologi: banyak obat merangsang sekresi insulin, tetapi preparat yang digunakan paling sering untuk terapi diabetes pada manusia adalah senyawa sulfaonilurea.

Kerja dan Metabolisme Insulin
Insulin merupakan hormon yang berfungsi sebagai second messenger yang merangsang dengan potensial listrik. Beberapa peristiwa yang terjadi setelah insulin berikatan dengan reseptor membran:
  • Terjadi perubahan bentuk reseptor.
  • Reseptor akan berikatan silang dan membentuk mikroagregat.
  • Reseptor diinternalisasi.
  • Dihasilkan satu atau lebih sinyal. Setelah peristiwa tersebut, glukosa akan masuk ke dalam sel dan membentuki glikogen.


Insulin yang telah terpakai maupun yang tidak terpakai, akan dimetabolisme. Ada dua mekanisme untuk metabolisme insulin:
  1. Melibatkan enzim protese spesifik-insulin yang terdapat pada banyak jaringan, tetapi banyak terdapat pada hati, ginjal, dan plasenta.
  2. Melibatkan enzim hepatik glutation-insulin transhidrogenase, yang mereduksi ikatan disulfida, dan kemudian rantai A dan B masing-masing diuraikan dengan cepat.
Fungsi Insulin: stimulasi glikogenesis, lipogenesis, dan sintesis protein.
Glukagon
Glukagon adalah antagonis dari insulin, yang tersusun atas 29 asam amino. Pada prinsipnya menaikkan kadar gula di dalam darah. Enzim ini diproduksi di sel A dari pankreas. Glukagon melewati dalam proses sintesisnya yang disebut sebagai limited proteolyse, yang artinya molekul glukagon berasal dari prohormon. Gen untuk glukagon selain di pankreas juga terdapat di otak dan sel enteroendokrin L di sistem pencernaan (Ileum dan Kolon).





Regulasi
  • Stimulus untuk sekresi dari glukagon adalah hipoglikemia atau jika konsentrasi asam amino turun di dalam darah setelah konsumsi makanan yang kaya protein. Walaupun begitu konsumsi makanan yang kaya mengandung protein tidak hanya menstimulasi pengeluaran hormon glukagon tetapi juga hormon insulin. Transmitter Hormon sistem saraf autonom seperti asetilkolin dan adrenalin lewat ß2 reseptor juga menstimulasi pengeluaran hormon glukagon. Selain itu juga sederetan hormon berikut yang diciptakan di sistem pencernaan gastrin, CCK, GIP, dan GH.
  • Inhibitor atau yang menghambat sekresi glukagon adalah hiperglikemia atau jika konsentrasi gula darah naik. Selanjutnya juga hormon insulin yang antagonisnya, somatostatin, GLP-1, GABA, sekretin, dan waktu makan yang kaya kandungan karbohidrat.
Fungsi Glukagon: melawan kerja insulin (stimulasi glikogenolisis dan lipolisis), stimulasi glukoneogenik.
Somatostatin
Prosomatostatin mempunyai 28 rantai asam amino, kemudian dirubah menjadi 14 asam amino. Proses sitesis ini berlangsung di dalan sel D pada pulau Langerhans atau di hipotalamus dan GIT.
Fungsi Somastotatin
  • menghambat sekresi hormon pertumbuhan
  • memperlambat pengosongan lambung
  • menurunkan produksi asam lambung dan gastrin
  • mengurangi sekresi pankreas eksokrin
  • menurunkan aliran darah alat-alat dalam
  • memperlambat absorpsi xilosa

Polipeptida Pankreas
Polipeptida pankreas mempunyai 36 asam amino, yang dihasilkan oleh sel F (sel PP). Sekresi hormon ini akan meningkat pada usia tua, penyalahgunaan narkoba, diare, hypoglycemia, GGK, dan inflamasi.
Fungsi Polipeptida Pankreas: menghambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi enzim pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran pencernaan.

























Daftar Pustaka

Brown, Lobster (penyunting). 1992. Tantangan Masalah Lingkungan Hidup.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Simamura, P. 1985. Ilmu Bumi Alam. Jakarta :CV Pejuang Bangsa.
____. Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi. Jakarta : Intermasa.
Surastomo Hadisumarno. 1988. Geografi Seri Kepulauan Indonesia.          
            Jakarta : PT Intermasa.
Tim Redaksi Tira Pustaka. 2002. Cuaca dan Iklim. Jakarta : Tira      Pustaka.
Zen, M.T. 1981. Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup. Jakarta :    Gramedia.

1 komentar:

  1. terimakasih banyak penjelasannya, menambah pengetahuan..

    http://obattraditional.com/obat-tradisional-radang-pankreas/

    BalasHapus